Jenis Beton – Beton merupakan bahan bangunan yang dibuat dari campuran agregat dengan bahan pengikat. Beton banyak digunakan dalam berbagai jenis bangunan seperti gedung bertingkat, jalan beton, hingga jembatan. Hal ini karena beton memiliki kekuatan yang baik, permukaan yang rata dengan teksturnya yang halus. Karena fungsinya yang vital, maka beton harus dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas.
Dalam berbagai proyek pembangunan berskala besar, meskipun bahan pembuat beton telah menggunakan standar yang baik namun beton masih harus diuji. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur dan memastikan kekuatan beton. Untuk penjelasan tentang pengujian beton bisa Anda baca di “metode pengujian beton“.
Jenis Beton dan Kegunaannya
Secara sekilas mungkin beton akan terlihat sama, namun sebenarnya ada berbagai jenis beton yang biasa digunakan dalam berbagai bangunan. Akan tetapi secara umum bahan pembuat beton tersebut sama, hanya pada beberapa jenis beton diberi bahan tambahan tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jenis-jenis beton yang digunakan dalam bangunan :
1. Beton Mortar
Beton mortar adalah beton yang terbuat dari agregat seperti mortar, pasir dan air dengan bahan perekat seperti semen / kapur / lumpur. Beton ini mempunyai kekuatan tarik dan daktilitas yang baik karena diberikan anyaman tulangan baja atau ferro cement di dalamnya.
2. Beton Ringan
Beton ringan adalah jenis beton yang terbuat dari bahan agregat yang ringan, bahkan beton ini kerap ditambahkan zat aditif yang nantinya akan membentuk gelembung udara di dalamnya. Jumlah gelembung yang semakin banyak pada beton maka pori-porinya akan bertambah, hal ini juga akan membuat ukurannya semakin besar. Dibandingkan beton lain yang seukuran dengannya, beton ringan tentu mempunyai bobot yang lebih ringan. Jenis beton ini umumnya diaplikasikan pada dinding non-struktur.
3. Beton Non-Pasir
Sesuai dengan namanya, beton ini tidak menggunakan pasir dalam pembuatannya dan hanya menggunakan kerikil, semen dan air. Karenanya akan terbentuk rongga udara di celah-celah kerikil dan membuat berat jenisnya lebih kecil. Kebutuhan semen untuk membuat beton non-pasir juga lebih sedikit karena tidak menggunakan pasir. Pengaplikasiannya adalah pada struktur ringan, dinding sederhana dan kolom, buis beton, dan bata beton.
4. Beton Hampa
Beton hampa dalam pembuatannya akan dilakukan penyedotan air pengencer menggunakan alat vacum khusus. Karenanya beton hampa hanya mengandung air yang sudah bereaksi dengan semen dan membuat kekuatannya sangat tinggi. Beton hampa diaplikasikan pada pembangunan bangunan atau gedung pencakar langit.
5. Beton Bertulang
Jenis beton yang sudah familier ini dibuat menggunakan tulangan baja dan adukan beton, beton tulangan juga kuat terhadap gaya tekan dan gaya tarik. Pengaplikasian beton ini adalah pada struktur bentang lebar seperti halnya pada pelat lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan, dsb.
6. Beton Pra-Tegang
Beton pra-tegang sebenarnya sama halnya dengan beton bertulang, namun dalam pembuatan jenis beton ini tulangan baja akan ditegangkan lebih dulu. Hal ini bertujuan agar ketika beton menerima beban lenturan yang besar maka beton dapat menahannya dan tidak mengalami retak. Beton pra-tegang umumnya diaplikasikan pada penyangga struktur pada bangunan dengan bentang lebar.
7. Beton Pra-Cetak
Beton pra-cetak adalah beton yang dibuat atau dicetak di luar proyek pembangunan, sengaja dibuat di tempat lain agar beton mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan jenis beton ini juga kerap disebabkan karena lokasi proyek yang sempit dan minimnya tenaga kerja. Beton ini umumnya dibuat oleh perusahaan yang memang bergerak dalam bidang pembangunan dan pengadaan material.
8. Beton Massa
Beton massa merupakan jenis beton yang memang dibuat dalam jumlah banyak, beton ini mempunyai kebutuhan penuangan yang lebih banyak dibandingkan lainnya. Beton jenis ini umumnya digunakan pada pembuatan pondasi besar, pilar bangunan, dan bendungan yang membutuhkan volume dan luas penampang yang sangat tinggi.
9. Beton Siklop
Beton siklop merupakan jenis beton yang menggunakan bahan pengisi tambahan yang cukup besar. Ukuran penampang agregat beton siklop adalah sekitar 15 – 20 cm yang akan ditambahkan pada adukan beton untuk meningkatkan kekuatannya. Jenis beton ini biasa diaplikasikan pada pembuatan bendungan, jembatan dan bangunan air lainnya.
10. Beton Serat
Sesuai dengan namanya, beton serat menggunakan penambahan serat tertentu ke dalam adukannya. Serat yang sering ditambahkan ini adalah seperti asbestos. plastik, kawat baja bahkan tumbuh-tumbuhan. Tujuannya adalah untuk menambah daktilitas pada beton agar beton tidak mudah mengalami keretakan.