Pembangunan Gedung Bertingkat

Pembangunan Gedung Bertingkat – Berbagai proyek konstruksi tentunya membutuhkan sistem manajemen yang baik agar proyek dapat berjalan lancar, efektif dan efisien termasuk pembangunan gedung bertingkat. Tentu manajemen setiap proyek pembangunan akan berbeda-beda tergantung dari jenis bangunan yang akan dibangun. Pihak konstruktor atau manajemen disini akan menentukan alat, pekerja, dan bahan serta hal lain yang akan digunakan atau berhubungan dengan proyek.

Pembangunan Gedung Bertingkat

Tahap Pembangunan Gedung Bertingkat

Dalam suatu proyek, hal-hal seperti anggaran, waktu pengerjaan dan hal-hal vital lainnya harus diperhitungkan dengan matang. Setelah tahap perancangan selesai, maka tahap pembangunan bisa segera dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Berikut adalah penjelasan sederhana tentang beberapa tahap dalam pembangunan gedung bertingkat :

1. Pekerjaan Tanah dan Pasir

Pekerjaan ini diawali dengan penggalian tanah untuk pondasi bangunan, setelah itu dilanjutkan ke tahap penimbunan dan pemadatan tanah untuk pondasi. Pekerjaan dalam tahap ini harus memperhatikan beberapa hal berikut :

  • Pastikan posisi dan ukuran galian sudah sesuai dengan gambar proyek yang disetujui oleh dewan pengawas lapangan.
  • Setelah disetujui maka pemasangan bouwplank dan patok bisa dilakukan untuk selanjutnya dilakukan proses penggalian pondasi. Material yang digunakan dalam pondasi ini adalah batu gunung bermutu tinggi yang mempunyai pintu masuk untuk menggunakan batu bata.
  • Pastikan pondasi ada diatas tanah dengan tingkat kekerasan yang layak dan bersih dari berbagai kotoran seperti akar tanaman, kayu dan lainnya.
  • Setelah proses penggalian selesai maka dilanjutkan dengan pengerjaan pengurugan menggunakan tanah, pasir hingga tanah bekas galian dan diteruskan ke proses pemadatan.

2. Pekerjaan Pemasangan Konstruksi Bangunan Bertingkat

Setelah pondasi selesai dibuat maka selanjutnya adalah pemasangan struktur dan konstruksi bangunan yang dilanjutkan dengan proses pengecoran. Beton yang digunakan pada gedung bertingkat adalah gabungan antara beton tidak bertulang dan beton bertulang, kekuatan bangunan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas beton. Untuk membuat beton dengan kualitas yang baik maka harus memperhatikan beberapa campuran penyusun beton seperti :

  • Semen Portland

Pastikan semen berstandar SNI dan merupakan semen segar yang belum mengeras. Semen juga harus disimpan dengan baik agar tidak mengeras.

  • Air Tawar

Air yang digunakan dalam pembuatan beton adalah air tawar yang tidak mengandung minyak, asam alkali, atau bahan lain yang akan menurunkan kualitas beton.

  • Kerikil

Kerikil atau batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, kekerasan yang tinggi, tidak berpori dengan kandungan lumpur dibawah 1%.

  • Pasir

Pasir yang dipakai dalam pembuatan beton bisa berasal dari pasir buatan dari pecahan batu maupun pasir alam dengan tingkat gradasi yang baik, tidak ada bulir tajam, dan kandungan lumpur dibawah 5%.

  • Besi Beton

Besi beton dalam pembuatan beton bertulang harus bebas dari karat dan minyak serta bebas cacat.

  • Kayu

Kayu yang digunakan dalam pembuatan bekisting atau cetakan beton haruslah memiliki sifat maupun bentuk yang tidak akan mempengaruhi kualitas beton.

Setelah proses pemasangan beton maka proses pemasangan kuda-kuda dan seluruh rancangan proyek dapat dilakukan, pastikan kuda-kuda dibuat dari bahan yang berkualitas baik. Apabila kuda-kuda menggunakan bahan kayu maka pastikan kayu yang digunakan adalah kayu kelas 11.

3. Pekerjaan Lantai

Lantai akan dipasang sesuai dengan arahan manajemen konstruksi dan gambar rancangan yang telah disetujui. Apabila lantai menggunakan lantai keramik maka pastikan keramik harus bersih, tidak terdapat retakan maupun bergelombang. Pastikan pemasangannya rapi dan sesuai dengan rancangan, hal ini karena pemasangan yang tidak rapi atau tidak sesuai maka harus dilakukan pembongkaran dan pemasangan ulang.

4. Pekerjaan Instalasi Listrik

Instalasi listrik menjadi pekerjaan penting dalam pembangunan gedung bertingkat, pastikan instalasi listrik yang dilakukan sudah sesuai dengan SNI. Komponen kelistrikan yang dipasang di tembok seperti saklar, panel listrik, stop kontak, dll harus mempunyai standar yang baik. Hal ini untuk meminimalisir kerusakan karena apabila terjadi kerusakan maka harus dilakukan pembongkaran. Sebelum digunakan lakukan pula tahap percobaan untuk memastikan listrik siap dan aman digunakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *