Inilah 7 Jenis Barang Tambang – Bahan Tambang merupakan jenis sumber daya alam yang berbentuk seperti mineral radioaktif, mineral logam, mineral bukan logam, batuan, batubara termasuk bitumen padat serta batuan aspal, minyak dan gas bumi, dan juga panas bumi.
Berbagai Macam Barang tambang
Proses penambangan biasanya dimulai dari eksplorasi (mencari sumber bahan tambang), eksploitasi (mengambil bahan tambang), dan terakhir yaitu ekstraksi (proses mendapatkan bahan tambang yang dibutuhkan atau diinginkan). Dibawah ini merupakan berbagai macam barang tambang, simak penjelasan berikut :
1. Minyak Bumi (Petroleum)
Minyak bumi adalah salah satu jenis pertambangan yang banyak dilakukan di berbagai dunia karena memiliki kegunaan yang penting bagi kehidupan manusia. Minyak bumi berasal dari fosil berbagai material organik purbakala yang berubah bentuk menjadi minyak dikarenakan proses geokimia.
Minyak bumi menjadi sangat penting karena memiliki kegunaan untuk bahan bakar kendaraan, keperluan rumah tangga, pembangkit listrik, bahan baku industri, dan lain-lain. Karena fungsinya yang cukup penting maka perubahan harga minyak bumi sangat berdampak pada kestabilan ekonomi suatu negara.
Beberapa geologis dan geofisikawan menggunakan survey seismik untuk mencari struktur geologi yang dirasa tersedia cadangan minyak bumi. Metode klasik yang umumnya digunakan yaitu dengan meledakan bawah tanah di dekat titik tersebut lalu mengobservasi respon seismik yang akan memberi tahu apakah terdapat minyak atau tidak.
2. Batu Bara
Batu bara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba yang telah terkubur kemudian mengendap di dalam lapisan tanah sampai jutaan tahun lamanya, yang kemudian mendapat tekanan dan suhu yang terus meningkat.
Batu bara memiliki beberapa golongan berdasarkan unsur karbon yang terdapat di dalamnya, yaitu Antrasit (kadar karbon 86 hingga 98%), Bituminus (kadar karbon 68 hingga 86%), Sub-bituminus (sedikit kandungan karbon serta banyak kandungan air), Lignit (kadar karbon 35 hingga 75%, mempunyai warna coklat serta dikenal lunak dan ringan), Gambut (berpori-pori dengan kadar air hingga 75%). Apabila tingkat karbon tinggi maka akan semakin hitam warna batu.
Metode pengambilan atau penambangan batu bara dari perut bumi membutuhkan energi yang besar dan juga menghasilkan beragam produk sampingan. Aktivitas ini sangat kuat kaitannya dengan dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan, dan juga perubahan iklim.
3. Timah
Kegiatan menambang timah sudah dilakukan sejak zaman perunggu, karena perunggu merupakan campuran antara tembaga dan juga timah. Jika timah telah diolah dapat dimanfaatkan sebagai kaleng makanan, pelapis besi agar tidak berkarat dan juga dalam bentuk lembaran, timah juga digunakan sebagai pembungkus permen, cokelat hingga rokok. Timah menjadi salah satu bahan terpenting yang digunakan untuk memproduksi alat-alat elektronik seperti smartphone, komputer, TV, dan juga alat elektronik lainnya.
Timah merupakan jenis tambang yang tergolong langka dijumpai apabila dibandingkan dengan jenis tambang lain seperti besi. Proses penggalian yang lebih dalam ke perut bumi pun banyak dilakukan untuk mencari bahan tambang timah. Apabila semakin dalam lubang yang diciptakan, maka akan semakin berbahaya juga bagi makhluk hidup. Sebanyak satu per tiga dari timah yang dihasilkan di seluruh dunia diperoleh dari pulau Bangka dan Belitung.
Pengerukan bijih timah di area lepas pantai pulau juga telah mengakibatkan sedimen yang telah mengubur terumbu karang yang merupakan rumah bagi makhluk laut sehingga merugikan industri perikanan lokal. Hal ini dilakukan secara ilegal meskipun sudah ada larangan untuk melakukan aktivitas pertambangan di area perairan yang terletak 4 mil dari garis pantai.
4. Bijih Besi
Bijih besi ialah campuran antara bebatuan dan mineral yang nantinya akan menjadi besi yang dapat diolah menjadi berbagai benda. Pada saat masih berbentuk bijih besi, ia kaya akan besi oksida (iron oxide) serta mempunyai berbagai macam warna, mulai dari abu gelap, kuning terang atau ungu kelam.
Bijih yang memiliki kandungan hematit atau magnetit yang tinggi dikenal dengan sebutan bijih alami atau direct shipping ore. Bijih besi menjadi bahan mentah yang digunakan untuk membuat besi kasar (pig iron), yang merupakan bahan baku utama pembuatan baja.
Pada tahun 2011, Financial Times menyatakan bahwa bijih besi merupakan bahan tambang yang paling penting bagi ekonomi global dibandingkan komoditas lainnya (kecuali minyak bumi). Metode pertambangan bijih besi bermacam-macam tergantung dari tipe bijih yang ditambang. Secara umum, terdapat 4 tipe bijih besi menurut mineralogi dan geologi nya, antara lain magnetit, titano magnetit, hematit masif, dan juga pisolitik deposit batu besi.
5. Emas
Emas merupakan salah satu logam yang tergolong logam mulia karena memiliki sifat yang tahan korosi (berkarat) dan juga oksidasi. Emas menjadi logam berharga karena memiliki nilai komoditas serta nilai dagang yang relatif tinggi. Dalam sejarah peradaban manusia, emas digunakan sebagai salah satu mata uang atau alat tukar. Oleh sebab itu, emas menjadi salah satu jenis bahan tambang utama di dunia.
Mayoritas dari emas yang ada memang diproduksi oleh korporasi besar, akan tetapi juga terdapat jutaan orang yang bekerja secara independen untuk perusahaan kecil, serta dalam beberapa kasus juga secara ilegal. Para pekerja tambang independen ialah mereka yang menggunakan cara-cara rudimental dalam pengekstraksian emas.
Kegiatan pertambangan emas ini kerapkali memiliki resiko bagi pekerjanya, yaitu ancaman keracunan dari kimia yang digunakan dalam proses pertambangan serta ancaman tertimbun reruntuhan pertambangan yang kolaps yang dapat mengancam hidup mereka.
Tidak hanya terhadap pekerjanya, kegiatan pertambangan emas juga mengancam lingkungan di sekitarnya. Contohnya kegiatan pertambangan yang dilakukan di hutan tropis sehingga menyebabkan deforestasi yang dapat mengancam keanekaragaman hayati. Di daerah aliran sungai, sisa residu merkuri yang digunakan juga mengancam makhluk hidup di daerah aliran sungai.
6. Tembaga
Tembaga ialah salah satu jenis logam dengan simbol unsur kimia Cu (Cuprum). Tembaga banyak dimanfaatkan sebagai konduktor tenaga listrik serta panas, bahan bangunan, dan juga sebagai komponen dari beberapa jenis logam campuran, misalnya untuk logam paduan perhiasan berbahan perak sterling, untuk pembuatan koin, dan sebagainya.
Tembaga menjadi salah satu dari sedikit jenis logam yang secara alami dapat langsung dimanfaatkan dari alam tanpa harus dilakukan proses pemurnian. Oleh sebab itu, tembaga sudah digunakan oleh manusia sejak awal-awal mulai berkembangnya peradaban manusia. Ketika mengalami proses oksidasi serta menjadi berkarat, permukaan tembaga akan berubah warna menjadi hijau.
Hal ini dapat dengan mudah diperhatikan pada bangunan-bangunan tua khas bangsa barat yang memiliki atap tembaga, begitu juga dengan patung-patung tua berbahan tembaga (contoh: Patung Liberty yang berada di Amerika Serikat). Untuk mengkonversi bijih tembaga menjadi tembaga, serangkaian proses fisika dan elektrokimia butuh dilakukan. Cara yang dilakukan bervariasi di berbagai negara, tergantung dari sumber bijih tembaga, regulasi lingkungan lokal dan faktor lainnya.
7. Nikel
Nikel merupakan logam yang dalam penggunaannya banyak dicampur dengan bahan lain sebagai bahan baku untuk membuat benda. Saat dicampur dengan besi, ia akan menjadi tahan karat serta menjadi baja. Sementara itu saat dicampur dengan tembaga, ia akan menjadi kuningan dan perunggu.
Tidak hanya itu, nikel juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat uang logam. Daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia terdapat di Soroako, Sulawesi Selatan dan Pomala, Sulawesi Tenggara. Mayoritas dari persediaan nikel di dunia berada dalam bentuk nikel laterit. Terdapat dua cara hidrometalurgi yang dapat digunakan untuk mengekstrak nikel dan kobalt dari nikel laterit, yaitu sulphuric acid leaching dan reduction roast-ammonia leaching.