Mengenal Jenis Beton Balok – Elemen struktur yang diaplikasikan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas merupakan pengertian dari beton balok. Beton ini berfungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban. Dapat terjadi deformasi atau regangan lentur di dalam balok, apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban yang menyebabkan timbulnya momen lentur.
Akibat regangan-regangan tersebut menyebabkan timbulnya tegangan yang harus ditahan oleh balok. tegangan tekan di sebelah atas sedangkan tegangan tarik di bagian bawah. Supaya kestabilan terjamin, sebagai elemen dari sistem yang menahan lentur, batang balok harus kokoh guna menahan tegangan tekan dan tarik tersebut. Hal ini dikarenakan tegangan baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat terbawah, atau secara teoritis balok disebut sebagai bertulangan baja tarik.
5 Jenis Beton Balok dan Kegunaannya
Karena kekuatannya yang kokoh, tekstur halus dan permukaannya yang rata, beton banyak dipilih sebagai bahan bangunan. Dibandingkan dengan konstruksi besi dan baja, biaya fabrikasi konstruksi beton juga jauh lebih terjangkau. Berikut penjelasan berbagai jenis beton, antara lain :
1. Beton Mortar
Mortar memiliki 3 macam yang sering digunakan antara lain agregat halus (pasir), semen dan kapur. Beton ini mempunyai daktilitas dan kekuatan tarik yang baik. Jika di campur air, adonan ini lebih pekat dan kental dibanding beton atau concrete lain.
Supaya menyatu, mortar sering diaplikasikan untuk merekatkan benda seperti bata atau batu. Umumnya, komposisi mortal yaitu 1 banding 4 hingga 8 artinya 1 semen dicampur dengan 4 hingga pasir. Terdapat juga mortar instan di pasaran yang dijual per sak. Untuk meningkatkan kualitas dari beton mortar tersebut, setiap pabrikan juga sudah menambahkan zat aditif tambahan.
2. Beton Non-Pasir
Beton porous atau beton pervious merupakan jenis beton yang dikenal sebagai beton tanpa pasir atau sedikit pasir. Proses pembuatan beton non-pasir sama sekali tidak menggunakan pasir, melainkan hanya semen, kerikil, dan air. Total berat jenis menjadi lebih rendah dikarenakan tercipta rongga udara di setiap celah kerikil. Kebutuhan semen pada beton ini juga lebih sedikit karena tidak menggunakan pasir. Beton non-pasir ini banyak digunakan pada struktur ringan, batako, rabat beton, buis beton, kolom, dan pagar beton.
3. Beton Bertulang
Struktur beton bertulang merupakan perpaduan antara adukan beton dan tulangan baja. Perlu diketahui, beton memiliki kelemahan dengan gaya tarik, namun kuat terhadap gaya tekan. Oleh karena itu, agar kekuatan beton tersebut terhadap gaya tarik meningkat, tulangan baja sengaja dimasukkan ke dalamnya.
4. Beton Pracetak
Beton pracetak atau lebih dikenal dengan industri precast merupakan beton yang dicetak di luar area penggarapan proyek pembangunan. Agar kualitasnya lebih baik, beton ini memang sengaja dikerjakan di tempat lain. Selain itu, tidak adanya tenaga yang tersedia dan pemilihan beton tersebut juga sering didasari pada sempitnya lokasi proyek. Umumnya, beton pracetak diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan dan juga pengadaan material.
5. Beton Siklop atau Cyclop Concrete
Beton siklop atau cyclop concrete merupakan beton yang memakai agregat cukup besar sebagai bahan pengisi tambahannya. Untuk penampang agregat memiliki ukuran berkisar antara 15 sampai 20 cm. Material ini dapat meningkatkan kekuatannya dengan ditambahkan ke adukan beton normal. Beton siklop ini banyak digunakan pada bangunan air, bendungan hingga jembatan.